Review Samsung Galaxy J7 Pro Setelah 5 Bulan Penggunaan

Hai para pembaca,
Mungkin kalian sudah tidak asing lagi dengan model handphone di atas. Ya benar, ini adalah Samsung Galaxy J7 Pro. Merupakan abang dari Samsung Galaxy J5 yang memiliki spesifikasi yang hampir sama dengan ukuran yang lebih kecil sedikit.

Nah, saya sudah menggunakan handphone ini lebih kurang 5 bulan. Mari kita lihat seperti apa kondisi HP ini setelah 5 bulan pemakaian rutin.

Kamera Belakang

Kamera belakang Samsung Galaxy J7 Pro ini memiliki spesifikasi 13 MP dengan f/1.7 Autofocus dan LED Flash. Namun sayangnya belum dilengkapi dengan Image Stabilization. Sehingga ketika mengambil gambar, harus memastikan bahwa smartphone tidak bergetar karena jika bergetar, hasil yang didapat akan tidak optimal alias kabur.

Namun bagi saya, hal ini wajar dan dapat diterima berhubung Samsung kelas J memang masih kategori budget phone dan untuk sebuah budget phone yang mendapatkan kamera 13 MP f 1/7 sudah lumayan bagus. Terlebih lagi, kita bisa membeli aksesoris gimbal untuk mendapatkan image stabilization ataupun tripod yang lebih ekonomis.

Nah, pengalaman pemakaian kamera smartphone oleh penulis sebelumnya adalah kamera akan turun kualitasnya setelah beberapa periode terutama setelah smartphone jatuh. Kemungkinan akan ada terjadi kerusakan pada sensor-sensor kamera ataupun shutter count yang sudah habis sehingga foto yang dihasilkan kurang tajam.

Setelah pemakaian 5 bulan dengan pemakaian wajar sehari-hari termasuk untuk main game sebagai berikut




 
Saya sendiri merasa puas menggunakan kamera belakang untuk mengabadikan momen-momen. Kamera dengan f/1.7 cocok mengambil foto close-up karena memiliki Depth of Field lebih tajam.

Kamera Depan

Kamera depan walau dilengkapi dengan kamera 13 MP f/1.9 namun ia tidak dilengkapi dengan auto focus dan image stabilization. Sehingga untuk mendapatkan foto yang bagus pun sedikit lebih sulit. Namun Samsung menyematkan fitur beauty face yang dapat membuat muka terlihat lebih cantik atau ganteng. Kita dapat mengatur agar mata kita kelihatan lebih besar, kulit lebih mulus dan pipi kelihatan lebih kurus. Namun saya sendiri merasa, fitur ini terlalu berlebihan dan foto jadi terlihat menipu.

Begini hasil dari kamera depan. Berhubung saya sendiri jarang selfie, yang bisa saya kasih sampel juga cuma satu saja. Dan itu pun karena mau menulis review ini. Hehehe
Seperti yang dapat dilihat kalau jarak paling optimal untuk mendapatkan gambar yang jelas adalah  jarak yang lumayan dekat dengan smartphone. Sedangkan jika selfie dilakukan agak jauh maka hasilnya akan seperti di bawah ini.
Foto menjadi kurang fokus dengan jarak sedikit lebih mundur. Saya pribadi kurang suka menggunakan Samsung Galaxy J7 Pro untuk melakukan group selfie karena selain susah untuk memegang handphone, hasilnya kurang optimal.

Namun yang unik dari Samsung Galaxy J7 Pro ini adalah di kamera depan terdapat flashlight. Selain flashlight, dibantu juga dengan screen yang berubah menjadi warna putih sehingga dapat menghasilkan foto yang sangat terang sekalipun pada saat kondisi cahaya minim. Ini merupakan suatu kelebihan yang jarang ada pada budget phone.

Processor

Saya pribadi merasakan adanya penurunan performa setelah pemakaian 5 bulan tapi itu mungkin disebabkan dengan jumlah aplikasi yang terpasang dalam smartphone dan juga pemakaian data dimana saat pembelian jumlah aplikasi yang terpasang sangat minim dan sekarang handphone saya sudah penuh dengan aplikasi-aplikasi dan juga games-games yang seru.

Nah, saya bukan ahlinya untuk menilai apakah processor Samsung Galaxy J7 Pro setelah 5 bulan masih baik atau tidak, jadi saya serahkan kepada AnTuTu Benchmark. AnTuTu adalah sebuah aplikasi untuk mengukur kemampuan smartphone kita, dan ternyata hasilnya sebagai berikut:
Kemampuan Total 42058

Grafik 3D dinilai sedang

UX cukup bagus

CPU dikategorikan mid hingga high end yang mampu menjalankan aplikasi besar dan melakukan multitasking.
Sejauh ini, untuk pemakaian sehari-hari belum menemukan masalah yang besar hanya saja sekarang durasi membuka aplikasi chat seperti LINE, WhatsApp, dll mulai melambat mungkin dipengaruhi oleh history chat yang sangat banyak. Cukup kagum karena Galaxy J7 Pro ini menjalankan dual WhatsApp, Dual Line dan masih sanggup menghandle.

Ketahanan Baterai

Saya tidak dapat berkata-kata mengenai baterai smartphone ini. Sungguh luar biasa ketahanan sebuah baterai yang hanya berkapasitas 3600 mAh.

Sebelum menggunakan Samsung Galaxy J7 Pro ini, saya menggunakan berbagai smartphone pada waktu bersamaan antara lain: Apple iPhone 5S dengan kapasitas 1560 mAh, Samsung Galaxy Note 3 dengan kapasitas 3200 mAh, Asus Zenfone 5 dengan kapasitas 2110 mAh. Namun ketiga smartphone ini tidak dapat memberikan saya kepuasan dalam ketahanan baterai.

Saya perlu mengisi daya smartphone berkali-kali terutama untuk Apple iPhone 5s yang dikarenakan ada kerusakan juga pada baterainya yang sudah bocor dan bengkak. Namun Samsung Galaxy Note 3 pun tidak dapat bertahan selama seharian walaupun tidak saya pakai berhubung saya lebih dominan menggunakan Apple iPhone 5s.

Berkat prosesor dengan spesifikasi 14 nano meter FinFET process dari chipset Exynos 7870 Octa. Samsung Galaxy J7 Pro dapat menghemat banyak sekali pemakaian baterai sehingga saya tidak perlu lagi membawa kabel dan power bank kemana-mana. Bahkan jika Galaxy J7 Pro ini saya ajak bermain.

Begini pemakaian baterai saya:
Dapat dilihat, kalau Samsung Galaxy J7 Pro ini dapat bertahan 14 jam dan masih memiliki estimasi 1 jam 26 menit setelah baterai mencapai 10%. Kondisi pemakaian 14 jam sudah termasuk memainkan game Mobile Legends hingga berjam-jam.

Jika saya tidak memainkan game, atau hanya memainkan game ringan saja, baterai Samsung Galaxy J7 Pro sanggup bertahan lebih dari 16 jam yang dengan kata lain sepanjang saya beraktivitas dengan asumsi saya tidur 8 jam.

Perlu menjadi perhatian bahwa saya selalu mengaktifkan GPS dengan setting High Accuracy (Akurasi Tertinggi) dan menyalakan Bluetooth untuk sinkronisasi notifikasi ke Mi Band 2 dimana kedua fitur ini terkenal menguras baterai.

Hanya 1 kata yang bisa saya ungkapkan : WOW.

Lain-Lain

Ada satu lagi hal yang membuat saya terkagum dengan budget phone ini adalah: tidak pernah merasa panas. Ia benar, sebagian smartphone bahkan flagship phone pun akan merasa panas saat digunakan untuk heavy task seperti bermain game. Namun pengalaman saya sejauh ini dalam hal merekam, main game, ataupun melakukan sesuatu yang berat tidak mempengaruhi suhu casing handphone.

Rekomendasi?

Jika ada teman-teman yang menanyakan kepada saya kira-kira smartphone mana yang cocok dan layak dibeli pada saat ini? Saya akan spontan menjawab, beli saja handphone kayak saya ini: Samsung Galaxy J7 Pro. Ini merupakan smartphone pertama yang saya rekomendasikan kepada teman-teman dan juga beberapa sudah membeli dan mencobanya sendiri. Bahkan setelah lewat 5 bulan pun saya katakan ini adalah smartphone yang layak untuk kalian miliki jika kalian memang sedang mencari smartphone mana yang akan kalian beli.

Sekian dulu tulisan saya mengenai Samsung Galaxy J7 Pro. Sampai jumpa di postingan blog berikutnya. Salam





Comments

Popular posts from this blog

Trip To Japan Part 1

Favorite Hero Mobile Legend - Hilda

Trip To Japan Part 2